Cerdas Mengelola Minyak dan Gas, Rakyat Bisa Sejahtera

Minyak Dan Gas masih jadi sumber pendapatan utama di beberapa kawasan di Indonesia. Sayangnya, tidak seluruh tempat cakap mengelola penghasilan dari sektor migas tersebut secara maksimal.

Dikala kekayaan minyak dan gas di zonanya menipis, sejumlah daerah tak lagi mempunyai andalan sumber pendapatan yang mampu menyejahterakan masyarakatnya. Padahal, minyak dan gas yaitu sumber energi alam yang tidak dapat diperbarui. Cek pula info seputar Pendidikan disini.

Tetapi demikian, ada pula pemda yang teliti melihat kesempatan pengelolaan migas secara tepat sasaran. Salah satunya adalah Kab. Bojonegoro, Jawa Timur.

Menurut data Badan Pusat Statistik Kabupaten Bojonegoro, per 2016, pertumbuhan ekonomi Bojonegoro merupakan yang tertinggi di Jawa Timur. Sedangkan, pertumbuhan ekonomi Kab. Bojonegoro tanpa sektor migas menempati rangking 2 setelah Kota Surabaya.

BPS mencatat, angka pertumbuhan ekonomi di daerah itu pada 2016 mencapai 21,95%, atau meningkat dibandingi 2015 ialah 19,87 persen dan 2014 yang cuma sebesar 17,51 persen.

Pertumbuhan ekonomi tersebut bisa dicapai sebab 20% keperluan energi (migas) nasional berasal dari Kab. Bojonegoro. Di samping itu, 15 persen pasokan kebutuhan pangan nasional pun asalnya dari Bojonegoro.

Ditambah lagi, ketika ini iklim usaha di Kabupaten itu cukup kondusif. Pada 2016, terjadi pertumbuhan usaha sebesar 5,8% pada 2016 dibandingkan 2006. Padahal, daerah itu pernah menyandang Kab. termiskin di Jawa Timur pada 2000 dan naik ke peringkat tiga termiskin se-Jawa Timur pada 2006 lalu.

Tidak bisa diacuhkan, Bojonegoro sukses keluar dari 10 besar Kab. termiskin di Jawa Timur pada 2016 karena bermacam strategi serta kebijakan pemerintah daerah yang pas. Bojonegoro memang mempunyai keistimewaan yaitu mempunyai cadangan energi yang berpengaruh pada pendapatan tempat.

Demi mendorong kelancaran produksi minyak dan gas, pemerintah daerah pun menggunakan aturan daerah (Perda) Konten Lokal. Adapun perda hal yang demikian adalah instrumen untuk mengurangi gejolak sosial masyarakat. Kelihaian pemerintah daerah setempat mengelola dana bagi hasil minyak dan gas memang terbukti dengan capaian pertumbuhan ekonomi tersebut.